Senin, 21 Maret 2016

Media Transmisi



Sejarah Perkembangan Jaringan Transmisi

Media Transmisi
Dalam abad-abad terakhir ini sejumlah penemuan telah memungkinkan untuk dibangunnya hubungan telekomunikasi dengan kapasitas yang selalu bertambah. Saluran telegrap permulaan merambat-kan sinyal yang kecepatannya sampai dengan 30 kata per menit atau sekitar 15 bit per detik. Beberapa kabel serat optik yang dipasang saat ini dalam jaringan trunk jarak jauh mempunyai kapasitas untuk membawa sinyal sampai dengan 2,4 Gbps. Kapasitas teoritis serat kaca setebal rambut ini adalah sedemikian sehingga hanya dengan menggunakan tiga serat, kapasitasnya sudah mencukupi untuk separuh pelanggan telepon di AS bercakap-cakap dengan separuh pelanggan lainnya pada saat yang sama.
Banyak sekali kabel serat optik dipasang saat ini, terutama pada jaringan jarak jauh dan antar kantor. Setelah sepuluh tahun mendatang kabel serat optik akan secara progresif dipasang sebagai loop lokal di beberapa wilayah. Na-mun pada saat yang sama sejumlah besar media transmisi yang beragam akan terus digunakan. Ini akan memerlukan waktu tertentu sebelum semua kabel koak-sial dan sistem kawat tembaga digantikan dengan serat optik itu. Kita membahas

SEJARAH
Kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa channel menjadi satu sambun-gan fisik mulai beroperasi pada tahun 1847 dengan skema yang dibuat oleh Baudot yang memungkinkan enam pengguna bertransmisi secara keroyokan melalui sebuah saluran telegrap — suatu kemajuan dramatis yang mempertinggi kecepatan menjadi sekitar 90 bps.

Pada tahun 1876 Alexander Graham Bell mengucapkan kalimatnya untuk per-tama kalinya melalui hasil penemuannya, yaitu, telepon. Tahun-tahun berikutnya dibangunlah saluran telepon, papan sentral dan kemudian pertukaran otomatis.
"Loading" yang dibahas pada Bab diaplikasikan ke saluran telepon pada tahun 1899. Sebelumnya saluran komersial terpanjang membentang dari New York ke Chicago. Mulai tahun 1911 percakapan dari New York sampai Denver menjadi terwujud, yang mana jarak sejauh itu saat ini merupakan suatu pencapaian yang menakjubkan mengingat pada saat itu penguat (amplifier) belumlah ditemukan.
Pada tahun 1913, terjadi suatu kemajuan besar saat repeater tabung hampa udara mulai digunakan. Pelayanan dari pantai bagian barat ke pantai bagian ti-mur Amerika Serikat dengan menggunakan tube semacam itu mulai beroperasi pada tahun 1915.

Kemajuan elektronik berlanjut dengan cepat, dan pada tahun 1918 sistem carrier (pembawa) untuk pertama kalinya digunakan sehingga memungkinkan dua channel suara dikirimkan melalui pasangan kawat tung-gal. Jumlah channel suara yang dapat dikirimkan melalui kabel tunggal segera meningkat seiring dengan perjalanan tahun. kabel koaksial menggantikan ka¬bel sepasang kawat untuk sambungan berkapasitas tinggi, dan kini kabel ini membawa ribuan channel telepon.

Pada tahun 1897 Marconi mendirikan Wireless Telegraph and Signal Com¬pany. Pada tahun 1899 dia berhasil mengirimkan pesan radio menyeberangi Selat Inggris dan pada tahun 1901 menyeberangi Samudra Atlantik. Lodge mengem-bangkan sarana tuning radio. Telegraf radio berkembang cepat.

Pada tahun 1902 Fessenden mengembangkan suatu sistem untuk memodulasi frekuensi radio melalui suara manusia, tetapi telepon radio pada skala komersial masih menunggu kedatangan penguat dan modulator yang menggunakan tabung hampa udara. Stasiun radio komersial pertama didirikan pada tahun 1920 untuk menghubungkan dua jaringan telepon darat antara Pulau Santa Catalina di Lepas pantai California dengan daratan Amerika. Mulai tahun 1927 telepon di Eropa dan Amerika Serikat dihubungkan secara komersial.

Hubungan radio gelombang mikro (microwave) didirikan setelah perang du-nia dan kini telah menjadi tokoh utama pada sistem telepon. Tower-tower, baik besar dan kecil, dengan sejumlah antena gelombang mikro tersebar di kota-kota besar dan di seluruh penjuru negeri. Mata rantai antena gelombang mikro yang kini hampir semuanya digital dapat membawa sekitar 13.000 channel.

Dekade 1960-an memperkenalkan satelit, laser, dan waveguide berkecepatan tinggi. Sejak itulah serat optik menggantikan waveguide untuk trunk-trunk jarak jauh. Kapasitas saluran komunikasi jarak jauh meningkat dengan cepatnya. Ka-rena jumlah rangkaian yang dibawa oleh suatu saluran meningkat, maka biaya per rangkaian pun menurun. Sekarang tersedia sistem serat optik yang dapat mem¬bawa lebih dari satu juta rangkaian suara (melalui banyak serat dalam satu kabel).

Pada bab ini kita membahas berbagai tipe media transmisi fisik yang sedang digunakan. Pada bab-bab berikutnya kita menjabarkan secara lebih rinci menge-nai cara penggunaan tipe-tipe tersebut untuk semua pola kerja sinyal digital, yang meliputi suara, data, video, dan televisi.

FREKUENSI

Media telekomunikasi dapat digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dikirim-kan melalui media itu. Sebagai contoh, saluran gelombang mikro (microwave) beroperasi pada frekuensi sangat tinggi (VHF, very high frequency), kabel koak-sial pada tingkat frekuensi yang lebih rendah, dan sepasang kawat beroperasi pada tingkat frekuensi yang lebih rendah lagi. Kita semua tidak asing dengan frekuensi radio domestik.
Studio pemancar FM berada pada gelombang antara 88 sampai dengan 108 MHz. Studio AM berpancar pada gelombang antara 500 sampai de¬ngan 1600 Hz. Frekuensi ini bersama-sama dengan frekuensi operasi media-me¬dia lainnya ditunjukkan pada Gambar 11.1. Ini adalah sebagian kecil dari keselu-ruhan spektrum electromagnet.
Apa yang akan menjadi perhatian khusus kita bukanlah frekuensi operasi absolut tetapi jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan melalui fasilitas itu.pada umumnya, kuantitas data atau jumlah informasi yang dapat ditransmisikan adalah sebanding dengan bandwidth (lebar gelombang) atau jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan. Pada Gam¬bar 11.1, sebagai contoh, jangkauan frekuensi yang ditunjukkan untuk radio gelom¬bang mikro (microwave) adalah jauh lebih besar daripada yang untuk pemancar FM. Yang pertama membentang dari sekitar 2000 sampai 12.000 MHz,

102 c 103 Frequency
Cycles per Second
(Hertz) 104 10s 10s 107 108 109 1010 10n
Band Designations: Very Low Frequency Low Frequency Medium Frequency High Frequency Very High Frequency Super High Frequency Ultra High Frequency
Band Number: 4 5 6 7 8 9 10 11
Metric Subdivision: Myriametric Waves Kilometric Waves Hectometric Waves Decametric Waves Metric Waves Decimetric Waves Centimetric Waves Millimetric Waves

Spektrum frekuensi frekuensi yang digunakan dalam telekomunikasi - sebagian kecil dari keseluruhan spektrum elektromagnet yang ditunjukkan pada Gambar 1.2. Catatan: Alokasi frekuensi radio untuk penggunaan yang berbeda adalah jauh lebih rumit daripada yang ada di diagram ini, yang sudah disederhanakan untuk menunjukkan kategori utama yang dibahas pada buku ini. Jangkauannya 10.000 MHz. Sedangkan yang kedua membentang antara 80 sam-pai 150 MHz, berjangkauan sekitar 70 MHz. Umumnya pasangan kawat (wire pairs) mentransmisikan frekuensi antara 200 sampai dengan 300 kHz. Dengan demikian, melalui gelombang mikro, seseorang dapat mentransmisikan jauh lebih banyak informasi daripada melalui frekuensi Pemancar FM dan jauh lebih banyak lagi bila dibandingkan dengan melalui wire pair.

MEDIA TRANSMISI NON-OPTIK

Sepasang Kawat-Telanjang (Open-wire pair)
Pada awal mula hampir semua sambungan telepon dibuat dari sarana sepasang kawat yang direritangkan di antara tiang-tiang telepon. Berpasang-pasang kawat yang diperlihatkan pada Gambar 11.2 direntangkan dari isolator pada persilangan tiang-tiang. Kawatnya terbuat dari tembaga, atau baja yang dilapisi tembaga — baja untuk kekuatannya, tembaga untuk konduktivitasnya. Pada frekuensi diatas 1000 Hz, sebagian besar arus mengalir di bagian "kulit luar" kawat, yaitu di lapisan tembaga. Kawat dalam setiap pasangan ini berdiameter sekitar 0,128 inci dan jaraknya sekitar 8 sampai 12 inci.

Sepasang kawat ini dapat merambatkan percakapan telepon jarak jauh tanpa memerlukan penguatan. Dengan kawat semacam itulah, sebagai contoh, orang New York dapat berbicara dengan orang Denver sebelum penguat yang terbuat dari tabung hampa udara diketemukan. Kini seringkali diperlukan untuk mengi-rimkan beberapa channel suara bersama-sama melalui sepasang kawat yang sama. Ini memerlukan frekuensi lebih tinggi, dan pada frekuensi yang lebih tinggi penurunan (attenution) akan lebih besar. Oleh karena itu dipasang lebih banyak penguat (amplifier) dalam jalur itu.
Wire pair (sepasang kawat) ini rentan terhadap crosstalk (kebocoran percaka¬pan). Kopling induktif atau elektromagnet akan menghasilkan interferensi, dan percakapan pada salah satu pasangan akan sayup-sayup terdengar oleh pasangan kawat di dekatnya. Penambahan jarak pemisahan antar masing-masing pasangan dan pemutaran periodik dari kawat ini mengurangi interferensi ini sampai ke tingkat dapat diabaikan. Kondisi cuaca mempengaruhi hilangnya attenuasi (penu¬runan) pada jalur open-wire ini. Kebocoran terjadi pada isolator bila basah. Resis-tansi kawat meningkat sejalan dengan temperaturnya, dan kondisi basah dan lembab meningkatkan penurunannya.
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Kegunaan Media Transmisi
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alatelektronika, seperti teleponkomputertelevisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik Media Transmisi
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
·         Jenis alat elektronika
·         Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
·         Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
·         Ukuran data yang dikirimkan
Jenis Media Transmisi
1.     Guided Transmission Media
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.
a.)    Twisted Pair Cable

Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
-          Kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal hidung.
-          Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
b.)   Coaxial Cable

Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
c.)     Fiber Optic / Kabel Kaca

Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.

Kecepatan Transmisi
Bit : Binary Digit
^  Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif atau positip
^  Satuan kecepatan :
¨  Bps = byte per second, bps = bit per second
¨  Bps ≠ bps
^  Satuan data digital
¨  8 bit       = 1 byte
¨  1 byte   = 1 karakter
¨  1 KB       = 1024 byte
¨  1 MB      = 1024 KB
¨  1 TB        = 1024 GB

2.     Unguided Transmission Media

Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
a.)    Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
b.)   Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal,atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
c.)    Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

Cara Kerja Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan wireless: jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi-pakai file, printer, atau akses Internet.
· Berbagi sumber file dan memindah-mindahkannya tanpa menggunakan kabel.
· Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah.
· Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
· Harganya lebih mahal dibanding menggunakan teknologi ethernet kabel biasa.
Bila Anda ingin mengkoneksikan dua komputer atau lebih di lokasi yang sukar atau tidak mungkin untuk memasang kabel jaringan, sebuah jaringan wireless (tanpa kabel) mungkin cocok untuk diterapkan. Setiap PC pada jaringan wireless dilengkapi dengan sebuah radio tranceiver, atau biasanya disebut adapter atau kartu wireless LAN, yang akan mengirim dan menerima sinyal radio dari dan ke PC lain dalam jaringan. Anda akan mendapatkan banyak adapter dengan konfigurasi internal dan eksternal, baik untuk PC desktop maupun notebook.
Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki nomor ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat, dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuah kartu wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket langsung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia akan menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.
Wireless LAN biasanya menggunakan salah satu dari dua topologi–cara untuk mengatur sebuah jaringan. Pada topologi ad-hoc–biasa dikenal sebagai jaringan peer-to-peer–setiap PC dilengkapi dengan sebuah adapter wireless LAN yang mengirim dan menerima data ke dan dari PC lain yang dilengkapi dengan adapter yang sama, dalam radius 300 kaki (±100 meter). Untuk topologi infrastruktur, tiap PC mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di dinding atau langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena. Saat titik akses menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut (dengan jangkauan yang lebih jauh) ke PC yang berada di area cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui jaringan Ethernet kabel. Titik akses pada sebuah jaringan infrastruktur memiliki area cakupan yang lebih besar, tetapi membutuhkan alat dengan harga yang lebih mahal.
Walau menggunakan prinsip kerja yang sama, kecepatan mengirim data dan frekuensi yang digunakan oleh wireless LAN berbeda berdasarkan jenis atau produk yang dibuat, tergantung pada standar yang mereka gunakan. Vendor-vendor wireless LAN biasanya menggunakan beberapa standar, termasuk IEEE 802.11, IEEE 802.11b, OpenAir, dan HomeRF. Sayangnya, standar-standar tersebut tidak saling kompatibel satu sama lain, dan Anda harus menggunakan jenis/produk yang sama untuk dapat membangun sebuah jaringan.
Semua standar tersebut menggunakan adapter menggunakan segmen kecil pada frekuensi radio 2,4-GHz, sehingga bandwith radio untuk mengirim data menjadi kecil. Tetapi adapter tersebut menggunakan dua protokol untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengiriman sinyal:
· Frequency hopping spread spectrum, dimana paket data dipecah dan dikirimkan menggunakan frekuensi yang berbeda-beda, satu pecahan bersisian dengan lainnya, sehingga seluruh data dikirim dan diterima oleh PC yang dituju. Kecepatan sinyal frekuensi ini sangat tinggi, serta dengan pemecahan paket data maka sistem ini memberikan keamanan yang dibutuhkan dalam satu jaringan, karena kebanyakan radio tranceiver biasa tidak dapat mengikutinya.
· Direct sequence spread spectrum, sebuah metode dimana sebuah frekuensi radio dibagi menjadi tiga bagian yang sama, dan menyebarkan seluruh paket melalui salah satu bagian frekuensi ini. Adapter direct sequence akan mengenkripsi dan mendekripsi data yang keluar-masuk, sehingga orang yang tidak memiliki otoritas hanya akan mendengar suara desisan saja bila mereka menangkap sinyal radio tersebut.
Vendor wireless LAN biasanya menyebutkan transfer rate maksimum pada adapter buatan mereka. Model yang menggunakan standar 802.11 dapat mentransfer data hingga 2 megabit per detik, baik dengan metode frequency hopping atau direct sequence. Adapter yang menggunakan standar OpenAir dapat mentransfer data hingga 1,6-mbps menggunakan frequency hopping. Dan standar terbaru, HomeRF dapat mengirim dan menerima data dengan kecepatan 1,6-mbps (dengan menggunakan metoda frekuensi hopping). Wireless LAN kecepatan tinggi menggunakan standar 802.11b–yang dikenal sebagai WiFi–mampu mengirim data hingga 11-mbps dengan protokol direct sequence.
Tanpa Kabel: Jaringan Di Masa Depan?
Wireless LAN mungkin tampaknya sangat layak untuk diterapkan dimana saja dan kapan saja. Tetapi harganya masih mahal, dan kinerjanya masih belum dapat diandalkan. Pada kebanyakan kantor, jaringannya menggunakan Ethernet kabel, karena sudah lama terpasang, dan harganya sangat murah. Untuk di rumah, orang dapat menggunakan jaringan kabel telepon untuk menyambungkan banyak PC dan dapat dipakai untuk berbagi-pakai akses Internet.
Wireless LAN harganya masih mahal. Pada tahun 1999, sebuah adapter harganya sekitar US$500, bandingkan dengan harga sebuah kartu Ethernet yang cuma US$20 atau kartu jaringan telepon seharga US$100. Perubahan mungkin akan tampak, saat Apple memperkenalkan sistem jaringan wireless AirPort untuk Macintosh, yang mampu memberikan troughput hingga 11-mbps dengan harga US$99 per node. Sejak itu, vendor lainnya berlomba-lomba menyediakan produk berharga murah tetapi berkinerja tinggi. Sebuah firma riset pasar Yankee Group memperkirakan bahwa wireless LAN akan mampu menembus pasar jaringan rumah pada tahun 2003.
Untuk  saat ini, Anda dapat membeli adapter wireless LAN internal (kartu PCI atau ISA), model eksternal USB, dan PC Card atau kartu CardBus untuk notebook. Versi SOHO (small office-home office) dari Proxim (www.proxim.com) dan WebGear (www.webgear.com) harganya US$70 sampai US$130 per adapter. Harga ini bergantung dari jenis standar teknologi yang digunakan pada adapter. Untuk kalangan industri, adapternya berharga US$500 hingga US$700 dengan tambahan kemampuan seperti roaming (kemampuan untuk menggunakan titik akses manapun pada jaringan).
Pemakai dapat menambah titik akses untuk memperluas jangkauan jaringan mereka atau membantu mengatur lalu lintas data yang lewat. Adapter untuk titik akses tersebut tersedia dari Apple (untuk komputer Macintosh), Lucent (www.lucent.com/pss/prodover/) dan Proxim, dengan harga US$300 hingga US$700. Sebuah titik akses dapat berfungsi sebagai sebuah bridge ke jaringan kabel yang ada.
Di antara standar yang ada, para analis menjagokan IEEE 802.11b. Dengan kecepatan transfer hingga 11-mbps, 802.11b dapat menyalurkan data empat kali lebih cepat dibanding yang lain, tetapi harganya tidak jauh berbeda. Sementara itu, baru-baru ini, HomeRF yang dibeking oleh perusahaan besar seperti Intel, Compaq, dan Motorola, mendapat pengakuan dari FCC (Federal Communication Commission) sebagai standar wireless LAN resmi di Amerika Serikat. Walau begitu beberapa analis meragukan HomeRF dapat menjadi standar yang diakui di seluruh dunia, karena 802.11b terlanjur telah diadopsi oleh banyak vendor untuk produk wireless LAN berkecepatan tinggi.

Sumber  :
-     http://lido-elka-65524.blogspot.co.id/2010/07/sejarah-perkembangan-jaringan-transmisi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar