Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran
gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari
kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani danvisio ("penglihatan")
dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat
komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi yang ditetapkan antara 54-890megahertz. Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis
suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga
tahun2000,
siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun
swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital.
Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit
elektronik didalamnya,
termasuk di antaranya sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran.
Perangkat tampilan visual yang tidak memiliki perangkat penerima sinyal
biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai
dalam berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan
suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata, terutama
untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu berbahaya untuk diobservasi secara
langsung.
Televisi
amatir (ham
TV atau ATV) digunakan untuk kegiatan percobaan dan
hiburan publik yang dijalankan oleh operator radio amatir. Stasiun TV amatir telah digunakan pada kawasan
perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.
1.
TV Kabel
Televisi kabel atau cable
television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melaluiserat optik yang
tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa
yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet,
dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.
Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia
Timur, Amerika
Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai
daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk
menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan
untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang
menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi
daripada sistem analog.
A. Cara
Kerja
Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah
melampaui 30 atau 40 amplifier sebelum mencapai rumah anda, satu tiap 1000 kaki
atau lebih, dengan masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan
distorsi. Ditambah lagi jika salah satu dari amplifier gagal anda akan kehilangan gambar. Sistem kabel
memiliki reputasi tidak memiliki kualitas gambar yang baik dan tidak dapat
dipercaya. Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan solusi dari masalah
amplifier. Sejak itu mereka juga membuat teknologi mereka dapat menambah
program ke servis kabel.
B. Menambah
Kanal
Pada awal tahun
1950, sistem kabel mulai bereksperimen dengan cara menggunakan pengirim
glombang mikro dan menara penerima untuk menangkap isyarat dari stasiun yang
berjarak jauh. Dalam beberapa kasus, cara ini membuat televisi tersedia untuk
orang-orang yang tinggal di luar area dari standar penyiaran. Dalam kasus
lainya, terutama di bagian timur laut AS. Hal itu berarti pelanggan TV kabel
mungkin dapat mengakses kebeberapa stasiun penyiaran yang memiliki jaringan
yang sama. Untuk pertama kalinya TV kabel digunakan untuk memperbanyak
tontonan, tidak hanya tontonan biasa. Ini memulai tren yang mengawali booming-nya
TV kabel pada tahun 1970an.
Tambahan dari
stasiun CATV (Community Antenna Television) dan penyebaran sistem kabel mengarahkan
para pembuatnya untuk menambahkan switch sebagian
besar dari pengaturan televisi. Orang-orang dapat mengatur televisi mereka
untuk memilih channel-channel berdasarkan dari rencana alokasi frekuensi Federal
Communications Commission (FCC) atau mereka dapat mengatur semua untuk
rencana penggunaan oleh kebanyakan sistem kabel. Dua rencana tersebut
kepentinganya berbeda.
Dalam kedua
sistem pencari, masing-masing stasiun televisi telah memberikan 6 megahertz
bagian dari spektrum radio. FCC telah menjadi bagian dari spektrum Very
High Frequency (VHF) ke 12 channel televisi. Channel tersebut tidak
terdapat di dalam satu blok frekuensi, namun sebaliknya dipisah menjadi dua
grup untuk menghindari gangguan dengan servis radio yang sudah ada.
Setelah itu
pada saat pertumbuhan popularitas televisi mengharuskan adanya tambahan
channel-channel, FCC mengalokasikan frekuensi dalam bentuk UHF (Ultra High
Frequency) dari spektrum. Mereka membuat channel 14 sampai 69 menggunakan
sebuah blok dari frekuensi antara 470 MHz dan 812 MHz.
Karena mereka
menggunakan kabel sebagai pengganti dari antena, sistem TV Kabel tidak
perlu mengkhawatirkan tentang servis yang sudah ada. Para ahli dapat
menggunakan apa yang disebut sebagai mid-band, frekuensi
telah dilewati oleh penyiaran televisi juga untuk signal yang lain, untuk
channel 14-22. channel 1 sampai dengan 6 berada di frekuensi yang lebih rendah
sementara yang lainnya lebih tinggi. CATV/Antenna mengganti
pemberitahuan kepada para pencari televisi untuk mencari di sekelilingmid-band maupun
mencari melaluinya.
Sementara kita membicarakan tentang pencarian channel,
patut untuk dipertimbangkan mengapa sistem CATV tidak menggunakan frekuensi
yang sama untuk stasiun penyiaran pada channel 1 sampai 6 yang digunakan
stasiun yang digunakan stasiun tersebut untuk menyiarkan melalui gelombang
udara. Peralatan kabel dirancang untuk melindungi isyarat yang dibawa di dalam
kabel dari gangguan di luar, dan televisi dirancang untuk menerima isyarat
hanya melalui titik penghubung menuju kabel atau antena; tetapi gangguan tetap
dapat memasuki sistem, terutama pada konektornya. Saat gangguan datang dari
channel yang dibawa oleh kabel, ada sebuah masalah yang diakibatkan oleh
perbedaan dalam kecepatan penyiaran di antara dua sinyal.
Sinyal radio
berjalan melalui udara pada kecepatan yang hampir menyamai kecepatan cahaya.
Dalam coaxial cable seperti yang dibawa oleh isyarat
CATV ke rumah anda, isyarat radio berjalan pada dua pertiga kecepatan cahaya.
Saat penyiaran dan isyarat kabel sampai ke pencari televisi terjadi pecahan
selama satu detik saja, anda akan melihat gambar menjadi berbayang yang disebut
sebagai ghosting.
Pada tahun
1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA,
dimulai dengan menawarkan sistem channel pay-per-view pertama kali. Pelanggan
membayar untuk menonton film-film secara individual atau acara-acara olahraga.
Mereka menamai servis baru ini dengan nama Home Box Service atau HBO.
Sistem pay-per-view ini
berlanjut sebagai servis regional sampai 1975, saat HBO mulai mentransmisikan
isyarat menuju ke satelit di dalam orbit geosynchronous dan kemudian ke sistem kabel di
Florida dan Mississippi.Bill Wall mengatakan bahwa satelit-satelit
pada akhir-akhir ini dapat menerima dan mengirimkan kembali sampai dengan 24
channel. Sistem kabel menerima sinyal-sinyal menggunakan dish antennas berdiameter 10 meter,
dengan dish yang
terpisah untuk tiap channel. Dengan permulaan program pengiriman untuk sistem
kabel, arsitektur dasar dari sistem kabel modern ditempatkan.
Karena jumlah
pilihan program terus bertambah, bandwith dari
sistem kabel juga meningkat. Sistem-sistem terbaru beroperasi pada 200 MHz,
memperoleh 33 channel. Sebagaimana proses teknologi, bandwith meningkat menjadi
300,400,500 dan sekarang menjadi 550 MHz, dengan jumlah channel yang bisa
meningkat menjadi 91 channel. Dua kemajuan teknologi tambahan ini, fiber optic dan analog to digital conversion, memperbaiki
fitur-fitur dan kualitas penyiaran sembari meneruskan meningkatkan jumlah
channel yang tersedia.
2. TV Satelit
Televisi satelit adalah televisi yang
dipancarkan dengan cara yang mirip seperti komunikasi satelit, serta
bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel. Di banyak tempat di Bumi,
layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang kuno, menghasilkan
jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas.
A.
Sejarah
Sinyal
televisi satelit pertama disiarkan dari benua Eropa ke
satelit Telstar di atas Amerika Utara pada tahun 1962. Satelit komunikasi geosynchronous pertama, Syncom 2diluncurkan
pada tahun 1963. Komunikasi satelit komersial pertama di dunia, disebut Intelsat I (disebut
juga Early Bird),
diluncurkan ke orbit pada tanggal 6 April 1965.
Satelitjaringan televisi nasional pertama, Orbita, dibuat di Uni Soviet pada
tahun 1967. Satelit domestik Amerika Utara pertama yang memuat siaran televisi adalah geostasiun Anik 1milik Kanada, yang
diluncurkan pada tahun 1872.
B. Cara Kerja
Pengantar
Saat TV satelit pertama kali diperkenalkan di awal tahun 1990-an. Dahulu TV
satelit membutuhkan satelit yang sangat besar, berdiameter 2 hingga 5 meter.
Saat ini untuk menikmati TV satelit hanya menggunakan parabola berbahan solid
berdiameter sekitar 1 meter. Saat ini, kita dapat melihat parabola TV satelit
di atap rumah seluruh penjuru Amerika Serikat. Apabila melakukan perjalanan ke
daerah pedalaman yang belum dijangkau perusahan TV kabel, kita akan menemukan
parabola TV satelit dihampir setiap rumah. Kebanyakan perusahaan TV satelit
menawarkan program film, acara olahraga, dan pemberitaan yang up to date dari
seluruh belahan dunia kepada kunsumen dengan menjanjikan kualitas gambar dan
suara. TV satelit mempunyai banyak solusi untuk permasalahan yang berhubungan
dengan TV kabel dan siaran TV tanpa berlangganan. Walaupun teknologi TV satelit
masih berkembang, TV satelit telah menjadi pilihan yang populer untuk banyak
pemirsa TV. Pada artikel ini, kita akan mencari tahu bagaimana TV satelit
bekerja, dari stasiun TV sampai kepada pelanggan. Telkomvision Hadir dengan
Berbeda Berdasarkan situs web telkom, TV Satelit Telkomvision hadir dengan
layanan yang berbeda dengan TV satelit lainnya karena hanya menggunakan
receiver parabola biasa (free to air). Di samping itu, pelanggan tetap dapat
menikmati siaran–siaran lokal maupun siaran dari China , India, Arab, yang
jumlahnya bisa lebih dari 100 channel secara GRATIS, hanya dengan perangkat
tambahan (LNB & Kartu Tayang) dapat menangkap siaran dari satelit .
Permasalahan dengan Siaran TV Secara konseptual, TV satelit mempunyai banyak
kemiripan dengan siaran TV tanpa berlangganan. Keduanya merupakan sistem tanpa
kabel yang mengantarkan program TV secara langsung ke pemirsa TV di rumah.
Stasiun TV tanpa berlangganan dan TV satelit memancarkan program dengan sinyal
radio. Stasiun penyiaran menggunakan antena berdaya besar untuk memancarkan
gelombang radio ke area sekelilingnya. Pemirsa TV dapat menangkap sinyal
tersebut dengan antena yang kecil. Keterbatasan utama siaran TV tanpa
berlangganan adalah jangkauan. Sinyal radio memancar dari antena dalam garis
lurus. Maka dalam penerimaan sinyal, kita harus meletakkan antena dalam garis
lurus.
3.
Televisi Digital
Televisi digital atau DTV adalah
jenis televisi yang
menggunakan modulasi digital dan
sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke
pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk
menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital
berbentuk bit data
seperti komputer.
Frekuensi TV Digital
Secara
teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk
televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandinganlebar
pita frekuensi
yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6.
Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal
transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik
multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus
untuk program yang berbeda.
TV
digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan
lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari sejumlah pemancar yang
membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat
diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital
seperti yang digunakan kamera video.
Sistem Pemancar TV
Digital
Terdapat
tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital
(DTV) di Amerika,
penyiaran video digital terestrial (DVB-T) diEropa,
dan layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua
standar sistem pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV
serta MPEG-1 untuk DVB-T.
Dibandingkan
dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan memiliki kelebihan terutama
pada penerima dengan sistem seluler. ISDB-T terdiri dari ISDB-S untuk transmisi
melalui kabel dan ISDB-S untuk tranmisi melalui satelit. ISDB-T dapat
diaplikasikan pada sistem dengan lebar pita 6,7MHz dan 8MHz. Fleksibilitas
ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakainya, di mana mode pertama digunakan
untuk aplikasi seluler televisi berdefinisi standar (SDTV),
mode kedua sebagai aplikasi penerima seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi
tinggi (HDTV)
beraplikasi tetap, serta mode ketiga yang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem
penerima tetap. Semua data modulasi sistem pemancar ISDB-T dapat diatur
untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan mode ini bisa diatur melalui apa
yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan multipleks (TMCC).
Frekuensi
sistem penyiaran televisi digital dapat diterima menggunakan antena yang
disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV
kabeldigital), dan piringan satelit. Alat serupa telepon
seluler digunakan terutama
untuk menerima frekuensi televisi digital berformat DMB dan DVB-H. Siaran
televisi digital juga dapat diterima menggunakan internet berkecepatan tinggi
yang dikenal sebagai televisi protokol internet (IPTV).Spacetoon
4.
Televisi Analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase
dan/atau frekuensi dari sinyal.
Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.
Sistem Televisi Analog Umum
5.
Televisi Serat Optik
Televisi Serat Optik adalah sebutan untuk program televisi yang disampaikan
melalui transmisi jaringan serat optik dan
tidak menggunakan antena, satelit, atau
transmisi kabel. Kabel serat optik adalah sejenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik halus berdiameter kurang dari 120 mikrometer. Ratusan helai kaca
halus itu membentuk sebuah serat (fiber) yang dibundel bersama-sama dalam
selubung pelindung (Cladding) dan mengirimkan
informasi program televisi melalui sinyal cahaya. Kabel ini membawa sinyal
digital sepanjang saluran transmisi dan dapat digunakan untuk mentransmisikan
sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lain. Cahaya yang digunakan biasanya
bersumber dari LED atau laser.
Cara Kerja
Serupa
dengan televisi kabel, televisi serat optik juga memerlukan sebuah receiver khusus yang berfungsi untuk
menginterpretasikan sinyal dari kabel optik dan menerjemahkannya kedalam bentuk
gambar-gambar yang muncul dilayar televisi. Televisi serat optik bekerja
melalui kabel serat optik yang terdiri dari ribuan helai kaca yang
mentransmisikan data melalui cahaya LED. Dengan menggunakan teknologi serat
optik memungkinkan dilakukannya pengiriman data dalam jumlah besar dengan
sangat cepat. Kabel serat optik tersambung dengan receiver yang mentransmisikan
sinyal agar dapat dibaca oleh televisi. Selanjutnya, kabel serat optik itu akan
tersambung dengancable outlet yang akan membawa sinyal ke televisi
sehingga televisi dapat menayangkan gambar dan efek visual yang sangat jernih.
Kelebihan
Penggunaan
serat optik untuk televisi memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan
teknologi televisi lainnya, diantaranya adalah televisi serat optik tidak terpengaruh
oleh gangguan cuaca, mempercepat kecepatan transmisi, dan memberikan kualiatas
visual yang lebih jernih. Televisi serat optik juga memungkinkan penggunanya
untuk dapat mengakses aplikasi dalam jaringan melalui layanan serat optik.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar