A.
Radio Paket
Radio Paket adalah metoda komunikasi data
paket melalui media transmisi gelombang radio. Kata radio paket berasal dari
bahasa Inggris “Packet Radio”. Paket radio sendiri terdiri dari dua
konsep komunikasi, yaitu “Packet Switching” dan “Radio Communication”. Radio
Communication adalah
sistem komunikasi radio, seperti yang
kita kenal selama ini. Sedangkan Packet Switching adalah
konsep dalam komunikasi data, dimana data atau file komputer yang panjang akan
dikirim dalam penggalan-penggalan paket yang pendek-pendek. Paket data yang
pendek ini dikirim melalui peralatan berupa sebuah komputer kecil yang
akan mengatur berbagai hal tentang pengiriman paket-paket tersebut.
Berdasarkan konsep "Paket
Switching" dan "Radio Communication", sistem
komunikasi radio paket adalah sebuah sistem komunikasi data paket yang di
jalankan melalui media radio. Pada prinsipnya ada dua sistem atau blok utama
yang sering digunakan amatir radio, yaitu kombinasi :
b.
Komputer (dengan soundcard modem) --> radio
Dalam dunia amatir radio proses packet
switching dilakukan menggunakan protokol AX.25 (Amatir X.25) yang pada
implementasi sebelumnya dilakukan secara piranti keras pada terminal node controller (TNC). Sedangkan pada implementasi terkini,
banyak berbentuk perangkat lunak dalam komputer yang kita gunakan.
2. Spesifikasi
Specifikasi
minimal yang dapat digunakan untuk menjalankan paket radio adalah :
·
PC minimal XT/286 memory 640Kbyte; satu buah floppy disk menjalankan DOS
·
Seluruh perangkat lunak akan dijalankan dari floppy disk A
·
Modem Baycom yang dapat dibuat sendiri yang menggunakan TCM 3105
·
Transceiver VHF/UHF
·
NOS (Network Operating System) yang merupakan Perangkat Lunak komunikasi
paket radio
·
Memiliki IP Address dan Internet Routing (koordinasi melalui YC1DAV)
3. Keuntungan Dan
Kerugian
Radio paket memiliki jarak
jangkau yang cukup besar. Bergantung dari frekuensi kerja pemancar, jarak
yang bisa dijangkau oleh suatu stasiun satu ke stasiun lainnya bisa mencapai 10
km – 100 km bila bekerja pada frekuensi VHF, dan 500 km – 3000 km, bahkan lebih jauh lagi bila
bekerja pada frekuensi HF. Untuk frekuensi VHF ini, pada umumnya jarak
jangkau ini terbatas pada jarak pandang tak terhalang (LOS, Line of
Sight) ditambah 10-15%. Ini dipengaruhi oleh daya pemancar, tipe dan
lokasi antena dan panjang kabel yang menghubungkan radio
pemancar dengan antena. Adanya halangan, seperti bukit dan bangunan tinggi
juga mempengaruhi jarak jangkau ini.
Keuntungan
·
Murah, peralatan yang diperlukan relatif berharga
murah dan menggunakan peralatan yang sudah ada, bahkan ada beberapa peralatan
yang dapat dibut sendiri.
·
Radio paket menggunakan media radio yang tidak dikenai biaya koneksi, tidak
seperti halnya penggunaan telepon untuk komunikasi data.
·
Tanpa kabel / Wireless.
Kerugian
·
Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps,
bandingkan dengan koneksi dial up via telepon yang memiliki kecepatan 28800
bps.
·
Sistem komunikasi paket radio yang sudah stabil
sekarang berjalan pada kecepatan 1200 bps. Kecepatan setinggi ini hanya
cocok untuk aplikasi electronic mail. Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600
bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada radio.
Teknologi yang ada sebetulnya
memungkinan untuk mengoperasikan jaringan amatir radio paket hingga kecepatan
56Kbps s/d 200Kbps. Hanya teknik-nya cukup rumit bagi sebagian besar
amatir di Indonesia saat ini.
4.
Cara Kerja
Beberapa istilah yang perlu anda
ketahui sebelum mengetahui cara kerja paket radio adalah frekuensi,
modulasi, protokol AX.25 dan protokol TCP/IP
Frekuensi
Frekuensi radio adalah media yang digunakan untuk komunikasi
radio. Ada beberapa macam frekuensi yang digunakan untuk komunikasi radio
paket, diantaranya adalah VHF/UHF (Very High Frequency / Ultra High Frequency)
, Microwave dan HF (High Frequency).
- VHF (Very High
Frequency), yaitu frekuensi yang digolongkan VHF dan dipakai oleh
rekan-rekan radio amatir umumnya di band 2 meter pada frekuensi yang
berkisar diantara 144 MHz s/d 146 MHz.
- UHF (Ultra High
Frequency). Frekuensi ini tidak sepopuler VHF, namun frekuensi ini dipakai
karena sifatnya yang lebih bersih dan tidak seramai VHF. Alokasi frekuensi
UHF yang dipakai oleh kalangan radio amatir biasanya di band 70 cm
berkisar diantara 430 MHz sampai dengan 435 MHz.
- HF (High Frequency).
Rentang frekuensi yang dipakai berkisar diantara 3 MHz sampai dengan 30
MHz. Frekuensi ini merupakan frekuensi yang populer digunakan kalangan
radio amatir untuk berkomunikasi jarak jauh. Dengan karakteristik
frekuensi yang memanfaatkan pantulan lapisan ionosfer, seorang radio
amatir dapat berkomunikasi dengan rekannya yang berada sejauh 500 km
sampai dengan 3000 km.
- Microwave. Rentang
frekuensinya dimulai dari 900 MHz keatas. Frekuensi ini dipakai untuk
komunikasi data menggunakna radio dengan kecepatan tinggi mulai dari 2
Mbit/s.
Hubungan frekuensi dengan panjang gelombang dinyatakan sebagai
dimana
c adalah kecepatan cahaya = 300 km per detik.
Modulasi
Informasi yang akan disampaikan kepada satu stasiun radio paket
kepada stasiun lainnya berbentuk sinyal digital, yaitu pulsa yang menyatakan
nilai 1 dan 0 . Sinyal digital ini tidak dapat ditransmisikan begitu saja
menggunakan radio, karena bandwidth (lebar pita) yang dipakai oleh sinyal
digital terlalu lebar. Sinyal ini harus dimodifikasi agar ia dapat
ditransmisikan via radio. Modifikasi terhadap sinyal ini dinamakan modulasi.
Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi sinyal analog dan modulasi
sinyal digital. Contoh modulasi sinyal analog yang sering kita jumpai adalah
Frequency Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM), sementara modulasi
sinyal digital yang akan kita bahas adalah Amplitude Shift Keying (ASK), Phase
Shift Keying (PSK), Frequency Shift Keying (FSK) dan Audio Frequency Shift
Keying (AFSK).
Amplitude
Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai
suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai
sinyal digital dengan tegangan 0 Volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan untuk
menyala-mati-kan pemancar, kira-kira mirip sinyal morse.
Phase
Shift Keying (PSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai
suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula (misalnya tegangan
1 Volt dengan beda fasa 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai
tegangan tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1,
misalnya 1 Volt) dengan beda fasa yang berbeda (misalnya beda fasa 180
derajat). Tentunya pada teknik-teknik yang lebih rumit, kita bisa melakukan
modulasi dengan perbedaan fasa yang lebih banyak lagi.
Frequency
Shift Keying (FSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai
suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu (misalnya f1 = 1200 Hz),
sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan
frekuensi tertentu yang berbeda (misalnya f2 = 2200 Hz). Sama seperti modulasi
fasa, pada modulasi frekuensi yang lebih rumit dapat dilakukan pada beberapa
frekuensi sekaligus dengan cara ini pengiriman data menjadi lebih effisien.
AX.25
Di dalam komunikasi data, harus ada sebuah aturan terdefinisi yang
harus diikuti oleh semua pihak yang ingin berkomunikasi. Di dalam komunikasi
data menggunakan radio ini, telah didefinisikan sebuah tata cara komunikasi
yang dikenal sebagai protokol AX.25. Protokol ini merupakan modifikasi dari
protokol komunikasi data lainnya, yaitu X.25.
Dengan adanya protokol AX.25, di dalam satu frekuensi yang dipakai
bisa digunakan oleh beberapa pihak dalam satu waktu untuk berkomunikasi secara
bergantian. Dalam waktu yang sama, pada satu frekuensi mungkin ada lebih dari
dua stasiun yang dapat bekerja sekaligus dan mengirimkan data secara simultan
tanpa mengganggu satu sama lain.
Tentunya AX.25 bukan satu-satu protokol yang dapat digunakan untuk
komunikasi data menggunakan radio, ada beberapa protokol lain yang dapat
digunakan. Beberapa di antara-nya adalah ARQ atau AMTOR yang umumnya digunakan
pada radio HF pada kecepatan rendah untuk meningkatkan reliabilitas pengirimkan
data. Pada band-band 2.4GHz, 5.6GHz & 10GHz umumnya digunakan protokol IEEE
802.11 dengan akses CDMA untuk transmisi data kecepatan tinggi antara 2 s/d 11
Mbps. Teknologi ini dikenal sebagai teknologi WaveLAN dan saat ini banyak
digunakan di jaringan pendidikan di Indonesia.
CSMA/CD
Paket radio yang menggunakan protokol AX.25 umumnya menggunakan
metoda transmisi radio yang bersifat Carrier Sense Multiple Access / Collision
Detection (CSMA/CD). Kata ini memiliki tiga maksud. Carrier Sense artinya
adalah apabila suatu stasiun akan memancarkan data di satu frekuensi, ia harus
menunggu kanal frekuensi itu tidak sedang digunakan oleh stasiun yang
lain.Multiple Access artinya adalah satu kanal frekuensi ini dapat
dipakai oleh beberapa stasiun secara bergantian. Collision Detection artinya
jika kebetulan ada dua stasiun yang memancarkan data di frekuensi secara
bersamaan, kedua stasiun tadi akan mendeteksi adanya tubrukan / collision, dan
kedua stasiun tadi akan berhenti memancarkan data. Kedua stasiun tadi akan
menunggu dalam waktu yang acak (mereka menggunakan timer mereka
sendiri-sendiri) untuk memancarkan data kembali. Metoda ini menjelaskan mengapa
gangguan-gangguan seperti pemancar liar atau jamming tidak akan merusak data,
namun hanya mengakibatkan data gagal disampaikan, dan kemudian data yang gagal
disampaikan tadi akan dikirim kembali.
TCP/IP
Protokol AX.25 yang mengatur komunikasi data antara dua stasiun
yang menggunakan frekuensi yang sama. Protokol selanjutnya akan akan memegang
peranan sangat penting adalah protokol TCP/IP. TCP/IP adalah
protokol yang digunakan dalam komunikasi data di Internet. TCP/IP merupakan
sekumpulan protokol, dan TCP/IP dinamakan demikian berdasarkan nama dua buah
protokol yang paling penting, yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan IP
(Internet Protocol). Dengan menggunakan protokol ini, jaringan paket radio
dapat berhubungan dengan semua host-host yang ada di Internet dan menjalankan
layanan Internet yang sama, seperti E-mail, File Transfer Protocol (FTP),
Telnet, Newsgroup, dan lain-lain.
Dalam aplikasi jaringan radio paket, protokol TCP/IP ditumpangkan
diatas protokol AX.25. Yang dimaksud ditumpangkan adalah protokol TCP/IP
menggunakan protokol AX.25 sebagai perantara antara TCP/IP dengan media fisik
jaringan, dalam hal ini modem radio dan jaringan radio paket. Dengan
penumpangan ini maka aplikasi TCP/IP biasa dapat dijalankan dengan menggunakan
jaringan radio paket.
Untuk mengidentifikasi sebuah komputer yang terkait ke jaringan
TCP/IP atau Internet digunakan alamat IP (IP address). Tidak boleh ada sebuah
host di dalam jaringan Internet yang memiliki IP address yang sama. IP address
dapat dianalogikan dengan nomor telepon. Tidak boleh ada dua pihak yang ada di
tempat berbeda yang memiliki nomor telepon yang sama. Pada jaringan amatir
radio di seluruh dunia digunakan IP address kelas A 44.x.x.x, di amatir radio
Indonesia digunakan IP address kelas B 44.132.x.x.
B.
Sistem
Radio Berjaringan
Sistem radio berjaringan yaitu radio yang memiliki stasiun transmisi di beberapa daerah sekaligus dengan tujuan
untuk menjangkau pendengarnya dalam cakupan siar yang luas. Program siaran
radio dengan sistem berjaringan ini bervariasi di tiap tempatnya, yang
disesuaikan dengan keadaan wilayah masing-masing.
1. Teknis Siaran
Studio utama mengirimkan program siaran ke
stasiun-stasiun transmisi melalui jaringan tertentu. Jaringan yang biasa
digunakan antara lain adalah STL (Studio to Transmiter
Link), gelombang mikro, satelit, serat fiber atau saluran berbasis IP seperti ISDN, xDSL,MPLS, GPRS, UMTS, HSDPA, dan HSUPA. Penggunaan jaringan tersebut juga dapat
dikombinasikan.
2. Perkembangan Sistem
Radio Berjaringan Di Indonesia
Sistem radio berjaringan pada awalnya diterapkan
oleh Radio Republik Indonesia (RRI) saja. RRI hingga saat ini memiliki 52 stasiun
penyiaran dan 1 stasiun khusus penyiaran ke luar negeri (Voice of Indonesia). RRI menggunakan kombinasi
antara satelit (satelit Telkom dan satelit Palapa), serat fiber, dan microwave
link. Dalam hal penyiaran ini,RRI bekerja sama dengan Telkom dan Indosat.
Radio jaringan di Indonesia yang menggunakan satelit
sebagai basis jaringannya adalah Trijaya Network, Elshinta, Delta FM, dan
FeMale Radio. Radio tersebut menempati transponder tp 2H dengan frequensi 3774
H yang berada di satelit Palapa C-2. Radio berjaringan lainnya seperti I-Radio,
Hard Rock FM, Trax FM, yang merupakan kelompok group MRA (PT. Mugi Rekso
Abadi), radio Sonora, Ramako, PAS FM, Smart FM, RPK, Mustang, Radio Net Mandiri
dan Kiss FM menggunakan satelit Cakrawarta 1.
3. Waktu Siaran
Program siaran yang diterima dari studio utama
dapat disiarkan langsung dan bersamaan dengan studio utama, namun ada pula yang
merupakan program siaran tunda (tidak bersamaan).
4. Model Sistem
Radio Berjaringan Di Indonesia
Model jaringan yang dipakai oleh Radio Trijaya,
yaitu konsep berjaringan kepemilikan. Radio yang menerapkan model ini antara
lain Trijaya, dan Radio TPI Dangdut. Model yang lain adalah model berjaringan
dalam program saja. Model ini diterapkan oleh Radio Elshinta.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar