Sabtu, 19 Maret 2016

Konsep Dasar Jaringan Komunikasi Data Pada Radio


A.   Radio Paket




1.    Pengertian
Radio Paket adalah metoda komunikasi data paket melalui media transmisi gelombang radio. Kata radio paket berasal dari bahasa Inggris “Packet Radio”. Paket radio sendiri terdiri dari dua konsep komunikasi, yaitu “Packet Switching” dan “Radio Communication”. Radio Communication adalah sistem komunikasi radio, seperti yang kita kenal selama ini. Sedangkan Packet Switching adalah konsep dalam komunikasi data, dimana data atau file komputer yang panjang akan dikirim dalam penggalan-penggalan paket yang pendek-pendek. Paket data yang pendek ini dikirim melalui peralatan berupa sebuah komputer kecil yang akan mengatur berbagai hal tentang pengiriman paket-paket tersebut.
Berdasarkan konsep "Paket Switching" dan "Radio Communication", sistem komunikasi radio paket adalah sebuah sistem komunikasi data paket yang di jalankan melalui media radio. Pada prinsipnya ada dua sistem atau blok utama yang sering digunakan amatir radio, yaitu kombinasi :
a.      Komputer --> modem atau terminal node controller -> radio
b.      Komputer (dengan soundcard modem) --> radio
Dalam dunia amatir radio proses packet switching dilakukan menggunakan protokol AX.25 (Amatir X.25) yang pada implementasi sebelumnya dilakukan secara piranti keras pada terminal node controller (TNC). Sedangkan pada implementasi terkini, banyak berbentuk perangkat lunak dalam komputer yang kita gunakan.
2.    Spesifikasi
Specifikasi minimal yang dapat digunakan untuk menjalankan paket radio adalah :
·         PC minimal XT/286 memory 640Kbyte; satu buah floppy disk menjalankan DOS
·         Seluruh perangkat lunak akan dijalankan dari floppy disk A
·         Modem Baycom yang dapat dibuat sendiri yang menggunakan TCM 3105
·         Transceiver VHF/UHF
·         NOS (Network Operating System) yang merupakan Perangkat Lunak komunikasi paket radio
·         Memiliki IP Address dan Internet Routing (koordinasi melalui YC1DAV)
3.    Keuntungan Dan Kerugian
Radio paket memiliki jarak jangkau yang cukup besar. Bergantung dari frekuensi kerja pemancar, jarak yang bisa dijangkau oleh suatu stasiun satu ke stasiun lainnya bisa mencapai 10 km – 100 km bila bekerja pada frekuensi VHF, dan 500 km – 3000 km, bahkan lebih jauh lagi bila bekerja pada frekuensi HF. Untuk frekuensi VHF ini, pada umumnya jarak jangkau ini terbatas pada jarak pandang tak terhalang (LOS, Line of Sight) ditambah 10-15%. Ini dipengaruhi oleh daya pemancar, tipe dan lokasi antena dan panjang kabel yang menghubungkan radio pemancar dengan antena. Adanya halangan, seperti bukit dan bangunan tinggi juga mempengaruhi jarak jangkau ini.
Keuntungan
·         Murah, peralatan yang diperlukan relatif berharga murah dan menggunakan peralatan yang sudah ada, bahkan ada beberapa peralatan yang dapat dibut sendiri.
·         Radio paket menggunakan media radio yang tidak dikenai biaya koneksi, tidak seperti halnya penggunaan telepon untuk komunikasi data.
·         Tanpa kabel / Wireless.
Kerugian
·         Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up via telepon yang memiliki kecepatan 28800 bps.
·         Sistem komunikasi paket radio yang sudah stabil sekarang berjalan pada kecepatan 1200 bps. Kecepatan setinggi ini hanya cocok untuk aplikasi electronic mail. Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan sedikit modifikasi kepada radio.
Teknologi yang ada sebetulnya memungkinan untuk mengoperasikan jaringan amatir radio paket hingga kecepatan 56Kbps s/d 200Kbps. Hanya teknik-nya cukup rumit bagi sebagian besar amatir di Indonesia saat ini.
4.    Cara Kerja
                Beberapa istilah yang perlu anda ketahui sebelum mengetahui cara kerja  paket radio adalah frekuensi, modulasi, protokol AX.25 dan protokol TCP/IP
Frekuensi

Frekuensi radio adalah media yang digunakan untuk komunikasi radio. Ada beberapa macam frekuensi yang digunakan untuk komunikasi radio paket, diantaranya adalah VHF/UHF (Very High Frequency / Ultra High Frequency) , Microwave dan HF (High Frequency).
  • VHF (Very High Frequency), yaitu frekuensi yang digolongkan VHF dan dipakai oleh rekan-rekan radio amatir umumnya di band 2 meter pada frekuensi yang berkisar diantara 144 MHz s/d 146 MHz.
  • UHF (Ultra High Frequency). Frekuensi ini tidak sepopuler VHF, namun frekuensi ini dipakai karena sifatnya yang lebih bersih dan tidak seramai VHF. Alokasi frekuensi UHF yang dipakai oleh kalangan radio amatir biasanya di band 70 cm berkisar diantara 430 MHz sampai dengan 435 MHz.
  • HF (High Frequency). Rentang frekuensi yang dipakai berkisar diantara 3 MHz sampai dengan 30 MHz. Frekuensi ini merupakan frekuensi yang populer digunakan kalangan radio amatir untuk berkomunikasi jarak jauh. Dengan karakteristik frekuensi yang memanfaatkan pantulan lapisan ionosfer, seorang radio amatir dapat berkomunikasi dengan rekannya yang berada sejauh 500 km sampai dengan 3000 km.
  • Microwave. Rentang frekuensinya dimulai dari 900 MHz keatas. Frekuensi ini dipakai untuk komunikasi data menggunakna radio dengan kecepatan tinggi mulai dari 2 Mbit/s.
Hubungan frekuensi dengan panjang gelombang dinyatakan sebagai
dimana c adalah kecepatan cahaya = 300 km per detik. 
Modulasi

     

Informasi yang akan disampaikan kepada satu stasiun radio paket kepada stasiun lainnya berbentuk sinyal digital, yaitu pulsa yang menyatakan nilai 1 dan 0 . Sinyal digital ini tidak dapat ditransmisikan begitu saja menggunakan radio, karena bandwidth (lebar pita) yang dipakai oleh sinyal digital terlalu lebar. Sinyal ini harus dimodifikasi agar ia dapat ditransmisikan via radio. Modifikasi terhadap sinyal ini dinamakan modulasi.

Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi sinyal analog dan modulasi sinyal digital. Contoh modulasi sinyal analog yang sering kita jumpai adalah Frequency Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM), sementara modulasi sinyal digital yang akan kita bahas adalah Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK), Frequency Shift Keying (FSK) dan Audio Frequency Shift Keying (AFSK).
        Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 Volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan untuk menyala-mati-kan pemancar, kira-kira mirip sinyal morse.
        Phase Shift Keying (PSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula (misalnya tegangan 1 Volt dengan beda fasa 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1, misalnya 1 Volt) dengan beda fasa yang berbeda (misalnya beda fasa 180 derajat). Tentunya pada teknik-teknik yang lebih rumit, kita bisa melakukan modulasi dengan perbedaan fasa yang lebih banyak lagi.
        Frequency Shift Keying (FSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu (misalnya f1 = 1200 Hz), sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda (misalnya f2 = 2200 Hz). Sama seperti modulasi fasa, pada modulasi frekuensi yang lebih rumit dapat dilakukan pada beberapa frekuensi sekaligus dengan cara ini pengiriman data menjadi lebih effisien.
AX.25
Di dalam komunikasi data, harus ada sebuah aturan terdefinisi yang harus diikuti oleh semua pihak yang ingin berkomunikasi. Di dalam komunikasi data menggunakan radio ini, telah didefinisikan sebuah tata cara komunikasi yang dikenal sebagai protokol AX.25. Protokol ini merupakan modifikasi dari protokol komunikasi data lainnya, yaitu X.25.
Dengan adanya protokol AX.25, di dalam satu frekuensi yang dipakai bisa digunakan oleh beberapa pihak dalam satu waktu untuk berkomunikasi secara bergantian. Dalam waktu yang sama, pada satu frekuensi mungkin ada lebih dari dua stasiun yang dapat bekerja sekaligus dan mengirimkan data secara simultan tanpa mengganggu satu sama lain.
Tentunya AX.25 bukan satu-satu protokol yang dapat digunakan untuk komunikasi data menggunakan radio, ada beberapa protokol lain yang dapat digunakan. Beberapa di antara-nya adalah ARQ atau AMTOR yang umumnya digunakan pada radio HF pada kecepatan rendah untuk meningkatkan reliabilitas pengirimkan data. Pada band-band 2.4GHz, 5.6GHz & 10GHz umumnya digunakan protokol IEEE 802.11 dengan akses CDMA untuk transmisi data kecepatan tinggi antara 2 s/d 11 Mbps. Teknologi ini dikenal sebagai teknologi WaveLAN dan saat ini banyak digunakan di jaringan pendidikan di Indonesia.
CSMA/CD
Paket radio yang menggunakan protokol AX.25 umumnya menggunakan metoda transmisi radio yang bersifat Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD). Kata ini memiliki tiga maksud. Carrier Sense artinya adalah apabila suatu stasiun akan memancarkan data di satu frekuensi, ia harus menunggu kanal frekuensi itu tidak sedang digunakan oleh stasiun yang lain.Multiple Access artinya adalah  satu kanal frekuensi ini dapat dipakai oleh beberapa stasiun secara bergantian. Collision Detection artinya jika kebetulan ada dua stasiun yang memancarkan data di frekuensi secara bersamaan, kedua stasiun tadi akan mendeteksi adanya tubrukan / collision, dan kedua stasiun tadi akan berhenti memancarkan data. Kedua stasiun tadi akan menunggu dalam waktu yang acak (mereka menggunakan timer mereka sendiri-sendiri) untuk memancarkan data kembali. Metoda ini menjelaskan mengapa gangguan-gangguan seperti pemancar liar atau jamming tidak akan merusak data, namun hanya mengakibatkan data gagal disampaikan, dan kemudian data yang gagal disampaikan tadi akan dikirim kembali.
TCP/IP
Protokol AX.25 yang mengatur komunikasi data antara dua stasiun yang menggunakan frekuensi yang sama. Protokol selanjutnya akan akan memegang peranan sangat penting adalah protokol TCP/IP. TCP/IP  adalah protokol yang digunakan dalam komunikasi data di Internet. TCP/IP merupakan sekumpulan protokol, dan TCP/IP dinamakan demikian berdasarkan nama dua buah protokol yang paling penting, yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol). Dengan menggunakan protokol ini, jaringan paket radio dapat berhubungan dengan semua host-host yang ada di Internet dan menjalankan layanan Internet yang sama, seperti E-mail, File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Newsgroup, dan lain-lain.
Dalam aplikasi jaringan radio paket, protokol TCP/IP ditumpangkan diatas protokol AX.25. Yang dimaksud ditumpangkan adalah protokol TCP/IP menggunakan protokol AX.25 sebagai perantara antara TCP/IP dengan media fisik jaringan, dalam hal ini modem radio dan jaringan radio paket. Dengan penumpangan ini maka aplikasi TCP/IP biasa dapat dijalankan dengan menggunakan jaringan radio paket.
Untuk mengidentifikasi sebuah komputer yang terkait ke jaringan TCP/IP atau Internet digunakan alamat IP (IP address). Tidak boleh ada sebuah host di dalam jaringan Internet yang memiliki IP address yang sama. IP address dapat dianalogikan dengan nomor telepon. Tidak boleh ada dua pihak yang ada di tempat berbeda yang memiliki nomor telepon yang sama. Pada jaringan amatir radio di seluruh dunia digunakan IP address kelas A 44.x.x.x, di amatir radio Indonesia digunakan IP address kelas B 44.132.x.x.

B.   Sistem Radio Berjaringan

Sistem radio berjaringan yaitu radio yang memiliki stasiun transmisi di beberapa daerah sekaligus dengan tujuan untuk menjangkau pendengarnya dalam cakupan siar yang luas. Program siaran radio dengan sistem berjaringan ini bervariasi di tiap tempatnya, yang disesuaikan dengan keadaan wilayah masing-masing.
1.    Teknis Siaran
Studio utama mengirimkan program siaran ke stasiun-stasiun transmisi melalui jaringan tertentu. Jaringan yang biasa digunakan antara lain adalah STL (Studio to Transmiter Link), gelombang mikrosatelitserat fiber atau saluran berbasis IP seperti ISDNxDSL,MPLSGPRSUMTSHSDPA, dan HSUPA. Penggunaan jaringan tersebut juga dapat dikombinasikan.
2.    Perkembangan Sistem Radio Berjaringan Di Indonesia
Sistem radio berjaringan pada awalnya diterapkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) saja. RRI hingga saat ini memiliki 52 stasiun penyiaran dan 1 stasiun khusus penyiaran ke luar negeri (Voice of Indonesia). RRI menggunakan kombinasi antara satelit (satelit Telkom dan satelit Palapa), serat fiber, dan microwave link. Dalam hal penyiaran ini,RRI bekerja sama dengan Telkom dan Indosat.
Radio jaringan di Indonesia yang menggunakan satelit sebagai basis jaringannya adalah Trijaya Network, Elshinta, Delta FM, dan FeMale Radio. Radio tersebut menempati transponder tp 2H dengan frequensi 3774 H yang berada di satelit Palapa C-2. Radio berjaringan lainnya seperti I-Radio, Hard Rock FM, Trax FM, yang merupakan kelompok group MRA (PT. Mugi Rekso Abadi), radio Sonora, Ramako, PAS FM, Smart FM, RPK, Mustang, Radio Net Mandiri dan Kiss FM menggunakan satelit Cakrawarta 1.
3.    Waktu Siaran
Program siaran yang diterima dari studio utama dapat disiarkan langsung dan bersamaan dengan studio utama, namun ada pula yang merupakan program siaran tunda (tidak bersamaan).
4.    Model Sistem Radio Berjaringan Di Indonesia
Model jaringan yang dipakai oleh Radio Trijaya, yaitu konsep berjaringan kepemilikan. Radio yang menerapkan model ini antara lain Trijaya, dan Radio TPI Dangdut. Model yang lain adalah model berjaringan dalam program saja. Model ini diterapkan oleh Radio Elshinta.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar